About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful.

Selasa, 24 Desember 2013

Puisi (belum ada judul)

Ibu...
Pengertianmu diluar nalarku
Kau berikan lebih untukku, anakmu...
Anakmu yang tak pernah mengerti tujuanmu, selama ini

Wahai Ayahku...
Yang jarang mengerti aku,
Namun, tegarmu yang mengertikan aku
Banting tulangmu tak akan aku siakan

Ibu, Ayah...

Selasa, 22 Oktober 2013

Perjuangan Cinta & Iman

Kisah tentang seorang Mubaligh yang membawa lari santrinya karena Santri itu akan di nikahi oleh seorang Aparat yang kafir. Santri dibawa keluar dari pesantren yang mereka tempati sebelumnya. Padahal Si Aparat sudah menentukan tanggal dimana ia akan menjemput pujaan hatinya itu. Ketika hari itu tiba, Si Aparat menyadari bahwa pujaan hatinya tidak ada di pesantren, Si Aparat bertanya kepada setiap orang di

KEMPING (My Story)

CAI
(CINTA ALAM INDONESIA)
TAHUN 2013/2014

Dimulai pada hari Selasa tanggal 13 Agustus 2013, saat dimana aku harus menikmati usiaku yang dikategorikan sebagai mudi-mudi, aku akan pergi mengikuti asrama CAI yang memang harus aku ikuti sebagai kewajibanku. Acara pembukaan akan dilaksanakan setelah solat Magrib, jadi sebelum solat magrib kami (rombongan mudi-mudi Barat) harus sudah sampai di lokasi, Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Syaifurrahman. Biar keren sedikit. Acara akan berlangsung selama 3 hari karena itu, aku membawa tas yang lumayan kembung, ditambah aku membawa termos kecil, untuk antisipasai kalau – kalau aku membutuhkannya. Mulai dari perlengkapan untuk tidur sampai tidur kembali. Tapi tentu saja aku tidak membawa kasur ataupun bantal, karena kami terbiasa untuk tidur beralaskan karpet berselimutkan sarung, berbantalkan tas kembung itu tadi.

Senin, 21 Oktober 2013

Cerpen "DIE"

                Jam pelajaran pertama dimulai dengan olahraga, seperti biasanya kami langsung mendatangi lapangan dibelakang sekolah secara bergerombol bak kumpulan bebek-bebek. Setelah sampai, Pak Andri sudah standby di tribun, dengan sedikit basa-basi kami memulai olahraga dengan pemanasan. Betapa mengejutkan, ketika Pak Andri memberitahu kami bahwa olahraga hari ini yaitu ‘fisik’, yang juga sontak membuat semua siswa berkicau. Beruntung juga minggu ini hanya test lari.
Aku yang menempati absen dua, mendapat giliran pertama untuk memulai berlari 20 keliling dilapang basket, bersama 9 siswa lainnya. Rasanya sangat melelahkan, aku terasa berlari tanpa kesadaran, diluar batas kemampuanku. Sebenarnya saat keliling ke-13 aku sudah tidak kuat, namun aku ingat akan nilai  dari test ini, aku harus bisa. Alhasil, wajahku terlihat tidak berdarah, pucat pasi. Ada sebagian temanku yang menegurku, tapi tak apalah, ini resiko, fikirku. Saat itu, aku merasa sangat pusing, suara dari Pak Andri terdengar seperti ngiung dikepalaku. Aku tak bisa mendengar dengan jelas suara disekitarku, apa yang terjadi denganku??,

Jumat, 30 Agustus 2013

Puisi : Mutiara dalam Kerang Usang


Puisi Untuk Kawan
Oleh : Anis Malia
Tak nampak bersinar
Keras, kasar, dan dingin
Jika kau mengusiknya
Menggelegarlah diantara tenangnya samudera

Tak ada yang menyangka
Sinar dan harapan didalamnya
Nan putih...
Hendak menuju suci

Terpenjara dalam orbit
Terbelenggu pada ekliptika
Terkubur dalam gelap
Sedalam palung rasa malu

Diam tak berdaya
Namun tenang diantara ombak
Tak raja lautan pun menggoyahkan
Saat ilmu dihati

Kamis, 22 Agustus 2013

Kata dan Gambar Idul Fitri



Minggu, 07 Juli 2013

Cerpen DUNIA MAYAKU



DUNIA MAYAKU
Di kamar, aku masih terbaring di tempat tidur. Untuk sekedar melepaskan penat sesudah setengah hari menghabiskan waktu di sekolah.
Dan tiba tiba terdengar bunyi yang sedikit mengejutkan, akupun menghiraukannya setelah tahu itu hanya bunyi HP ku. “Paling sms gak jelas” hirauku sambil melihat jam dinding

Cerpen Gelap Yang Terang



GELAP YANG TERANG
Aku adalah Zenn. Seorang mahasiswa di salah satu universitas yang cukup bergengsi di Yogyakarta. Aku hanyalah anak desa yang beruntung mendapatkan beasiswa untuk kuliah di universitas ternama. Ya, beasiswa. Tapi disini aku tak bisa berharap banyak.
Di kelas, aku hanya bisa diam. Mengagumi argumentasi teman-temanku yang pengetahuannya jauh di atas rata-rata pengetahuanku. Aku hanya mengangguk-anggukan kepalaku untuk mengekspresikan aku mengerti tentang apa yang  mereka bahas. Serta mengerutkan kening ketika aku tak mengerti.
Dibandingkan teman-temanku yang kebanyakan dari mereka memahami tentang bagaimana menggunakan internet dan teknologi moderen lainnya. Aku tak jauh beda dengan kelelawar di siang hari, serba buta teknologi. Di presentasiku yang pertama, dengan menggunakan bahasa Inggris yang pas-pasan. Aku merasa cukup bangga dengan usahaku. Meskipun kebanyakan dari teman-temanku tak mengerti dengan apa yang aku maksudkan, sehingga aku presentasi layaknya orang bodoh. Sejak saat itulah aku menjadi pribadi yang dingin dan pendiam. Padahal aku hanya ingin di hargai dan dari sanalah aku ingin menjadi orang yang serba tahu teknologi. Aku serap setiap tetesan teknologi yang muncul di permukaan, hingga tak ada lagi yang tersisa.

Selasa, 19 Februari 2013


DISAAT DAKU TUA
Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu.

Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.

 

Disaat daku menumpahkan kuah sayuran dibajuku,

Disaat daku tidak lagi meningat cara mengikatkan

 tali sepatu,

Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu,

Membimbingmu untuk melakukannya.

 

Disaat daku dengan pikunnya mengulang

terus menerus ucapan yang membosankan mu,

Bersabarlah mendengarkanku,

jangan memotong ucapanku.

Dimasa kecilmu. Daku harus mengulang dan

mengulang terus sebuah cerita yang telah daku ceritakan ribuan kali,

hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku,

Janganlah menyalahkan aku. Ingatkah dimasa kecilmu,

Bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?

 

Disaat daku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,

Janganlah mentertawaiku.

Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang engkau ajukan saat itu.

 

Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,

Ulurkanlah tanganmu yang kuat dan muda

untuk menopangku.

Bagai dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.


 

Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita,

Berilah daku sedikit waktu untuk mengingatnya.

Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia.

 

Disaat engkau melihat diriku menua,

Janganlah bersedih.

Maklumilah diriku, dukunglah daku,

bagaikan daku terhadapmu

disaat engkau mulai belajar kehidupan.

 

 

 

 

 

 

 

Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini,
Kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berikanlah daku cinta kasih dan kesabaranmu.
Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Didalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu
 
 



 

RENUNGKANLAH WAHAI PERMAISURIKU

 Tundukan pandangan sebagai penghias kedua matamu

 

 Lakukan sholat dimalam hari sebagai penghias dirimu danciumlah keharuman taqwa

 

 Oleskan lipstic kejujuran pada kedua bibirmu, pastikan lebih bersih dan cemerlang

 

 Gunakan poleskan pipimu dengan kosmetik yang terbuat dari rasa malu yang diproduksi dari salon keimanan

 

 

 Bedakilah wajahmu denga air wudu agar selalu bersih dan halus dihari kiamat

 Bawalah rambutmu dengan perawatan jilbab menangkis polusi dari mata kharom yang mengandung virus dosa

 

 Cucilah air matamu/hatimu dengan alunan ayat-ayat Al-Qur’an  yang dapat menumbuhkan wibawa yang simpatik, tampilkan dengan langkah-langkah sopan yang penuh simpatik keyakinan, maka akan kuat kau temui kegunaan yang disenangi

 

 Hiasilah  tanganmu dengan gelang dermawan dan hiasilah jiwamu dengan cincin persaudaraan

 

 Kencangkanlah ikat pinggangmu dengan puasa agar terlihat langsing dan menawan

 

 Tambatkanlah pakaianmu dengan taubat nasuha, agar tidak terlunta-lunta di akhirat nanti.

Selasa, 05 Februari 2013


Saksikan Puisi Berikut yang dibuat dengan menitikan air mata.,,


Bintang

Di stasiun senja duduk sendiri

Menunggu harapan yang datang di depanku

Ku terus diri menatapi duduk sendiri meratapi semua ini

Bintangku tak juga menghampiri ku