About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful.

Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 24 Oktober 2014

Rotasi

Merah saga ...
Telah menjadi merah muda
Ku temukan waktu yang tepat
Untuk menyerah
Ku temukan waktu yang tepat
Untuk berhenti berharap

Biarkan Sang Waktu menghentikan rotasi
Menimbun kesakitan
Memupuk masa depan
Menumbuhkan tunas baru
Membuahkan harapan baru

Jangan kau sentuh luka yang masih basah
Kau hanya akan menambah luka didalamnya
Biarkan dia mengering seiring waktu
Hingga dia menemukan batu loncatan
Hingga dia mau memaafkan

Anis Malia,
24 Oktober 2014

Sabtu, 07 Juni 2014

Sajak Mengertilah

Kita semua tahu, saat orang lain rindu kepada kita
Maka itu jelas orang tersebut menyayangi kita

Kita juga semua tahu, saat orang lain mencemaskan kita
Maka itu jelas orang tersebut menyayangi kita


Tapi tidak banyak yang mengerti,
Saat orang lain marah2, cerewet kepada kita
Maka itu boleh jadi juga termasuk orang tersebut menyayangi kita


Sama dengan rindu, atau mencemaskan
Marah dan cerewet adalah bentuk lain kepedulian
Maka mengertilah
*tere liye*

Senin, 02 Juni 2014

Selaksa Hujan

Dari selaksa hujan
tak ada yang berjatuhan
selain kerinduan langit
pada retakan tanah gersang

Begitulah aku
yang mengandung tubuhmu
sembilan bulan
Yogyakarta, 2007

Setelah Kemarau Panjang

Senyum yang kau sunggingkan
adalah gerimis pertama
setelah kemarau panjang
menyapaku tanpa purnama

Telah lama ku tanggung sepi
menapaki malam tanpa gigir bintang
dan mimpi hadir serupa
cakar elang
lalu kau hadir
dengan tetes embun yang bening

Daun-daun cemara melambai

Rabu, 02 April 2014

Aku Percaya

Kadang...
Aku harus menjadi batu karang
Menjadi yang terkuat dari semua yang terlemah dalam diriku
Menjadi patriot untuk diriku sendiri
Menjadi perisai melindungi kelemahanku

Namun...
Saat aku benar-benar tak mampu
Aku terpaksa menjadi air
Lumpuh dari segala ketegaran
Tak akan berdiri meski ditopang
Terkoyak oleh getaran saja
Lunglai tak tentu arah

Senin, 24 Maret 2014

Setiap Mili Detik

Tuhan,
Izinkan aku untuk merasakan waktu
Setiap mili detik yang tersisa dihidupku
Mensyukuri setiap nikmat
Disetiap mili detikku

Jumat, 21 Maret 2014

Ajakku Berlari

Kucoba bangkit
Melangkah 
meski susah

Satu langkah,
ku tertergun
hembusan angin menyibak wajahku
Inikah pagi hari??

Kamis, 20 Maret 2014

Aku Masih Disini

Pagi ini..
Dengan sang surya yang mulai menampakan lajur-lajur terangnya
Angin bertiup dengan damai
Seolah mengajaku berlari
Aku tak pedui meskipun mentari sudah meninggi
Aku masih disini
Aku masih menanti
Aku masih terdiam
Dan tak akan bergerak
Karena aku tak bisa
Aku masih terbaring
Tak berdaya

Anis Malia Solihaht
21 Maret 2014

Selasa, 24 Desember 2013

Puisi (belum ada judul)

Ibu...
Pengertianmu diluar nalarku
Kau berikan lebih untukku, anakmu...
Anakmu yang tak pernah mengerti tujuanmu, selama ini

Wahai Ayahku...
Yang jarang mengerti aku,
Namun, tegarmu yang mengertikan aku
Banting tulangmu tak akan aku siakan

Ibu, Ayah...