About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful.

Minggu, 07 Juli 2013

Cerpen DUNIA MAYAKU



DUNIA MAYAKU
Di kamar, aku masih terbaring di tempat tidur. Untuk sekedar melepaskan penat sesudah setengah hari menghabiskan waktu di sekolah.
Dan tiba tiba terdengar bunyi yang sedikit mengejutkan, akupun menghiraukannya setelah tahu itu hanya bunyi HP ku. “Paling sms gak jelas” hirauku sambil melihat jam dinding

“Asstagfirallah,  jam 5 ? aku kan belum shalat Ashar!” Teriakku
Segera aku beranjak dari tempat tidur untuk mengambil wudhu di kamar mandi, karena terburu burunya sampai akupun tak menoleh saat dipanggil bapak. Terdengar ibu juga ikut memanggilku. Setelah shalat ashar, aku menemui bapak dan ibuku di ruang keluarga, dan langsung menanyakan maksud mengapa memanggilku. Ibu pun menjelaskan maksud mereka memanggilku, sambil memegang tangankku.
Memang seperti itu, orangtua ku sering menanyakan kegiatan ku di sekolah. Entah karena ingin tau perkembanganku atau.. entahlah yang pasti aku bahagia dikelilingi orang yang sayang dan perhatian kepadaku. Hampir setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah saja bapakku sering menanyakan jam berapa aku pulang.
Setelah itu, aku disuruh makan dan mandi. Aku sempat menolak untuk mandi, karena aku rasa badanku tidak ingin terkena air dingin.meskipun aku tahu, jika aku tidak mandi nanti susah tidur karena gerah dan gatal bekas keringatku. Akupun pergi ke dapur untuk makan ..
HP ku berbunyi lagi
Kali ini bukan sms gak jelas yang aku terima,
“Nid, kamu udah kirimkan tugas dari Pak Adi ke facebooknya belum”
Akupun langsung menghidupkan laptopku tanpa membalas pesan singkat dari Dewi, untung saja kakakku meninggalkan modemnya di rumah jadi aku bisa pinjam dulu tanpa repot ke warnet di sebrang sana. Yang ku lihat dari jendela penuh oleh anak-anak muda.
Setelah tugasku selesai ku kirim, dengan lagak nya anak muda yang kepo aku enjoy bermain dengan dunia mayaku ”FACEBOOK”. Satu jam lamanya aku nongkrong di depan laptop aku juga mulai menggesek-gesek mataku yang mungkin lelah terkena cahaya laptopku. Jam 18.30 aku baru shalat magrib itupun di suruh bapak, karena aku terlalu keasyikan dengan dunia mayaku. Sesudah shalat aku melanjutkan berinteraksi dengan orang-orang di facebook. Tidak sedikit yang menyukai status-statusku di facebook padahal itu hanya status-status konyol yang iseng aku tulis untuk sekedar meramaikan duniaku. Aku juga sering menyukai status teman-temanku kalau dalam istilah duniaku adalah”LIKE BACK”.
Dengan tidak sengajanya, aku tertawa keras setelah baca status temanku. Bagus sih memang, tapi tidak seumur dengan jiwanya. Bahasa yang terlalu tua untuk ditulis oleh anak muda yang masih duduk di bangku kelas X SMA.
“kak  sudah malam, sana tidur. katanya besok mau bangun lebih awal” ucap ibu
“iya sebentar bu, tanggung.” Sahutku agak keras
“ ya sudah, kita tidur duluan. Jangan lupa shalat isya” sahut bapak
Sebelum mematikan laptop, aku shalat isya terdahulu di kamarku. Shalat yang tidak terlalu khusyuk karena beriringan dengan suara HP-ku yang membunyikan sebuah nada dari solois terkenal di indonesia.
Suara HP-ku berbunyi lagi,  sebuah pesan singkat dari nomor yang tidak di kenal..
“matikan facebook sebelum facebook mematikanmu”
Apa maksudnya aku tak mengerti, sedikit membuatku takut dan akupun langsung mengeluarkan facebookku dan mematikan laptopku.

0 komentar:

Posting Komentar