GELAP YANG TERANG
Aku
adalah Zenn. Seorang mahasiswa di salah satu universitas yang cukup bergengsi
di Yogyakarta. Aku hanyalah anak desa yang beruntung mendapatkan beasiswa untuk
kuliah di universitas ternama. Ya, beasiswa. Tapi disini aku tak bisa berharap
banyak.
Di
kelas, aku hanya bisa diam. Mengagumi argumentasi teman-temanku yang
pengetahuannya jauh di atas rata-rata pengetahuanku. Aku hanya
mengangguk-anggukan kepalaku untuk mengekspresikan aku mengerti tentang apa
yang mereka bahas. Serta mengerutkan
kening ketika aku tak mengerti.
Dibandingkan
teman-temanku yang kebanyakan dari mereka memahami tentang bagaimana
menggunakan internet dan teknologi moderen lainnya. Aku tak jauh beda dengan
kelelawar di siang hari, serba buta teknologi. Di presentasiku yang pertama,
dengan menggunakan bahasa Inggris yang pas-pasan. Aku merasa cukup bangga
dengan usahaku. Meskipun kebanyakan dari teman-temanku tak mengerti dengan apa
yang aku maksudkan, sehingga aku presentasi layaknya orang bodoh. Sejak saat itulah
aku menjadi pribadi yang dingin dan pendiam. Padahal aku hanya ingin di hargai
dan dari sanalah aku ingin menjadi orang yang serba tahu teknologi. Aku serap
setiap tetesan teknologi yang muncul di permukaan, hingga tak ada lagi yang
tersisa.